machan – Tri Suci Widianti Winda, seorang santriwati lulusan TMI Al-Amien Prenduan (2019) asal Pulau Giligenting, Sumenep, Madura, berhasil meraih mimpi kuliah di Jepang. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswi di Nippon Bunri University (NBU), Oita, sekaligus menjadi mahasiswi berhijab pertama di kampus tersebut.
Winda, panggilan akrabnya, berasal dari keluarga pesisir di Pulau Giligenting yang sederhana. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN Aenganyar 1, lalu melanjutkan ke SMP di Serang, Banten. Namun, ketertarikannya pada ilmu agama mendorongnya kembali ke Madura untuk mondok di TMI Al-Amien Prenduan, meski sempat mendapat tentangan dari orang tua.
Selama di pesantren, Winda giat mempelajari bahasa Arab dan Inggris, yang kelak menjadi bekalnya meraih cita-cita kuliah di luar negeri. Setelah lulus, ia memperdalam bahasa Inggris di Kampung Inggris, Pare, lalu mengajar di MTS Al-Madinah, Bangkalan. Ia juga aktif sebagai relawan di Yayasan Rumah Tahfidz As Sakiah, Tangerang Selatan.
Perjuangannya tidak mudah. Winda berulang kali gagal tes TOEFL sebelum akhirnya berhasil meraih skor memadai pada percobaan kelima. Ia juga sempat ditolak di dua universitas sebelum akhirnya diterima di NBU melalui jalur bahasa Jepang.
“Saya bersyukur pernah nyantri. Ilmu dan mental dari pesantren sangat membantu adaptasi saya di Jepang,”ujar Winda kepada media (17/4/2025)
Di Negeri Sakura, ia menghadapi tantangan seperti keterbatasan makanan halal dan penyesuaian waktu ibadah. Namun, tekadnya tak goyah.
“Latar belakang saya yang tumbuh di lingkungan yang kerap meremehkan pendidikan perempuan justru memacu semangat. Saya ingin buktikan bahwa santri bisa sukses di kancah global,” tegasnya.
Kini, Winda menjadi inspirasi bagi santri dan pemuda Indonesia bahwa ketekunan dan kegigihan mampu mengantarkan mimpi ke dunia internasional.