machan – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sumenep dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk kawasan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Menanggapi kondisi tersebut, Brigade Penolong 13.29 Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Sumenep bergerak cepat dengan menerjunkan personel untuk membantu proses evakuasi dan penanganan dampak banjir, pada Rabu (14/5/25).
Personel langsung turun ke lokasi hari ini untuk memberikan bantuan, baik berupa tenaga hingga dukungan moral kepada para santri dan warga yang terdampak. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Gerakan Pramuka dalam merespons kondisi darurat dan membantu masyarakat secara langsung.
Ketua Brigade Penolong 13.29, Khoirunnas, menyampaikan bahwa kehadiran brigade dalam aksi ini merupakan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat dan implementasi dari nilai-nilai kepramukaan.
“Pramuka akan selalu hadir di garda terdepan dalam situasi bencana maupun kegiatan sosial kemanusiaan lainnya. Kami tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada pemulihan pascabencana. Semoga banjir ini segera surut dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” ujar Kak Anas di sela-sela kegiatan.
Ia menambahkan, aksi ini sekaligus menjadi wujud nyata dari pelaksanaan Darma Pramuka, terutama dalam hal kepedulian terhadap sesama dan semangat gotong royong. Bagi Brigade Penolong, semangat kemanusiaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tugas utama mereka sebagai anggota Gerakan Pramuka.
Banjir yang terjadi di beberapa wilayah Sumenep, termasuk Prenduan, cukup memprihatinkan. Air menggenangi jalan-jalan utama, pemukiman warga, serta beberapa fasilitas pendidikan dan keagamaan. Pondok Pesantren Al-Amien, sebagai salah satu institusi pendidikan besar di kabupaten Sumenep turut terdampak, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa. Kehadiran BP 13.29 disambut positif oleh pihak pesantren dan masyarakat setempat.
Kepala Hubungan Masyarakat Pondok Pesantren Al-Amien, Musleh Wahid, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim BP 13.29 Kwarcab Sumenep.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran kakak-kakak Pramuka. Mereka membantu evakuasi dan membersihkan area yang tergenang. Ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya.
Brigade Penolong 13.29 sendiri merupakan unit khusus di bawah Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sumenep yang dibentuk untuk menjalankan misi kemanusiaan, termasuk penanggulangan bencana, pertolongan pertama, dan kegiatan sosial lainnya. Dalam berbagai kejadian bencana di wilayah Sumenep sebelumnya, BP 13.29 juga selalu hadir dan aktif membantu.
Kwarcab Gerakan Pramuka Sumenep berharap, sinergi antara organisasi kepemudaan, pemerintah daerah, dan masyarakat akan terus terjalin kuat, terutama dalam menghadapi kondisi-kondisi darurat seperti banjir ini.
“Kami percaya bahwa kekuatan utama dalam menghadapi bencana adalah kerja sama dan kepedulian bersama. Melalui Gerakan Pramuka, kami ingin terus menumbuhkan semangat tersebut di tengah masyarakat,” tutup Khoirunnas.