machan – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tiba di Kabupaten Sumenep pada Sabtu (23/8/25) pagi, guna memimpin langsung penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang melanda kawasan ujung timur Pulau Madura.
Rangkaian kunjungan kerja Gubernur Khofifah diawali dengan Rapat Teknis Penanganan KLB Campak di Kantor Bupati Sumenep sekitar pukul 08.00 WIB. Turut hadir dalam rapat tersebut jajaran Pemkab Sumenep, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan.
Usai rapat, Gubernur melanjutkan agenda dengan meninjau langsung kondisi pasien campak yang dirawat di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep pukul 09.30 WIB. Berdasarkan data terbaru hingga Kamis (22/8/25) malam, tercatat 17 pasien masih menjalani perawatan.
Kemudian, pada pukul 10.00 WIB, Gubernur meninjau pelaksanaan Pasar Murah di Pendopo Kabupaten Sumenep guna memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok bagi masyarakat. Selanjutnya, pukul 11.00 WIB, Gubernur menghadiri acara Sapa Bansos di lokasi yang sama.
Pantauan di lapangan, rapat di Rumah Dinas Bupati Sumenep berakhir pukul 10.10 WIB dan dilanjutkan dengan ramah tamah. Sejumlah wartawan pun telah menunggu di depan lokasi untuk melakukan wawancara doorstop dengan Gubernur Khofifah.
Kunjungan ini merupakan respons cepat atas melonjaknya kasus campak di Sumenep. Data Dinas Kesehatan Jatim per 21 Agustus 2025 mencatat 2.035 kasus suspek campak, 159 terkonfirmasi positif, dan 17 anak meninggal dunia.
“KLB Campak di Sumenep menjadi perhatian serius kami. Koordinasi intensif telah dilakukan dengan Dinkes Sumenep, Dinkes Jatim, dan Kemenkes,” tegas Khofifah.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Jatim telah mendistribusikan 9.825 botol vaksin MR untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI). Vaksinasi tersebut akan dilaksanakan serentak di 26 puskesmas di Sumenep pada 25 Agustus – 14 September 2025, menyasar anak usia 9 bulan hingga 6 tahun.
Selain ORI, Pemprov Jatim juga menyelenggarakan pelatihan kajian epidemiologi KLB PD3I untuk seluruh puskesmas di Sumenep, serta memperkuat koordinasi lintas batas dengan wilayah Madura Raya dan Surabaya Raya.
“Peran serta Surabaya Raya sangat penting untuk mencegah persebaran campak ke daerah lain. Secara paralel, kami juga menggencarkan imunisasi, khususnya bagi anak-anak,” ujar Khofifah.
Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, melengkapi imunisasi anak, serta segera membawa pasien bergejala berat ke rumah sakit.
“Untuk kasus ringan, dapat melakukan isolasi mandiri selama tujuh hari. Namun jika gejalanya berat, harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan. Jangan lupa konsumsi vitamin A,” pesannya.
Kehadiran Gubernur Khofifah di Sumenep diharapkan dapat memastikan penanganan KLB campak berjalan cepat, terkoordinasi, dan melibatkan semua pihak guna menekan laju penularan penyakit yang sangat mudah menular ini.