By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Minggu, Agu 3, 2025
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Opini
  • GEN Sumenep
  • GEN Jatim
  • Pamekasan
  • Pemerintah Kabupaten Sumenep
Search
Login
Melihat Dunia dari Madura
Support US
Madura Channel
  • Berita Madura
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    • Tapal Kuda
  • Luar Madura
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pendidikan
  • Harta
  • Tahta
  • Wanita
More
  • Cerita Rakyat
  • Gaya Hidup
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wisata
  • Opini
Reading: Customer Service via Chatbot: Efektifkah Komunikasi Tanpa Emosi?
Subscribe
Madura Channel
Minggu, Agu 3, 2025
  • Berita Madura
  • Luar Madura
  • Harta
  • Tahta
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Cerita Rakyat
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wanita
  • Opini
Search
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
© 2025 Madurachannel
Opini

Customer Service via Chatbot: Efektifkah Komunikasi Tanpa Emosi?

24 Juli 2025 9:14 am
By
fathorrosy
3 Min Read
Share
3 Min Read
Customer Service via Chatbot: Efektifkah Komunikasi Tanpa Emosi? (Ilustrasi)
Miftahol Anwar (Mahasiswa Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta, sekaligus Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas Annuqayah Sumenep)
SHARE

Oleh : Mifathol Anwar*

machan – Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena di mana banyak pelaku usaha mulai menggantikan layanan pelanggan konvensional dengan chatbot, sebagai bentuk interaksi awal antara konsumen dan brand. Tren ini tidak hanya terjadi di sektor e-commerce, tetapi juga merambah ke bidang kesehatan, pendidikan, hingga layanan pemerintahan. Menurut Forbes, sekitar 80% bisnis di seluruh dunia berencana mengandalkan chatbot untuk meningkatkan pengalaman pelanggan mereka (Ningtyas, 2020). Teknologi ini dianggap lebih efektif dan efisien karena mampu memberikan layanan tanpa batas waktu, selama 24 jam.

Terlebih lagi, dengan kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI), chatbot kini bisa merespons pelanggan dengan lebih cepat, cerdas, bahkan terkesan personal. Namun, sebagai mahasiswa doktoral di bidang ilmu komunikasi, saya mempertanyakan: apakah komunikasi tanpa emosi melalui chatbot benar-benar mampu menggantikan kualitas layanan yang diberikan oleh manusia?

Fenomena ini dapat dianalisis melalui teori komunikasi interpersonal. Menurut Arvind Kumar (dalam Warta Ilmiah Populer Komunikasi dalam Pembangunan, Vol. 9, No. 1, 2006), terdapat lima ciri komunikasi interpersonal yang efektif: keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, dan kesetaraan. Kelima elemen ini menjadi dasar dalam membangun relasi yang hangat dan bermakna antara dua pihak.

Dalam konteks layanan pelanggan, komunikasi bukan sekadar menyampaikan informasi, melainkan juga membangun kedekatan emosional dan kepercayaan, yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan dan loyalitas pelanggan. Sebaliknya, komunikasi melalui chatbot bersifat linier, impersonal, dan minim nuansa emosi. Bahkan, dalam banyak kasus, chatbot gagal memberikan solusi yang relevan atau adaptif. Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa layanan teknologi, sejauh ini, belum mampu menggantikan dimensi emosional yang hanya bisa dihadirkan melalui interaksi manusia.

Saya sendiri pernah mengalami frustrasi saat berhadapan dengan layanan chatbot dari salah satu bank nasional. Ketika saya menyampaikan keluhan, jawaban yang diberikan tidak sesuai harapan dan gagal memberikan solusi yang memadai. Lebih dari itu, akses menuju layanan pelanggan manusia pun sangat terbatas, sehingga memperburuk pengalaman komunikasi saya sebagai konsumen.

Beberapa brand e-commerce besar seperti Shopee dan TikTokShop by Tokopedia tampaknya mulai menyadari keterbatasan ini. Mereka kini mengintegrasikan pendekatan hybrid, menggunakan chatbot untuk menangani pertanyaan dasar, dan memberikan opsi “Chat dengan Agen” ketika permasalahan lebih kompleks muncul.

Hal ini membuktikan bahwa meskipun teknologi dapat membantu efisiensi layanan, sentuhan emosional dan empatik dari manusia tetap dibutuhkan dalam konteks komunikasi bisnis yang melibatkan interaksi interpersonal secara lebih dalam.

Dengan hadirnya teknologi AI yang semakin berkembang, para pengembang juga dituntut untuk merancang chatbot yang lebih personal, adaptif, dan mampu menampilkan respons yang simpatik dan empatik. Harapannya, chatbot bukan hanya sekadar alat bantu teknis, tetapi juga bisa menjadi jembatan komunikasi yang lebih manusiawi.

Bagi dunia komunikasi bisnis, ini menjadi catatan penting: kecepatan dan efisiensi bukanlah segalanya. Di tengah era digital yang serba otomatis, nilai-nilai emosional dan sentuhan kemanusiaan tetap tak tergantikan.

*Mahasiswa Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta, sekaligus Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas Annuqayah Sumenep

TAGGED:AIChatbotCustomer Service
Share This Article
Facebook Threads Copy Link
  • Topik Trending:
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Opini
  • GEN Sumenep
  • GEN Jatim
  • Pamekasan
  • Pemerintah Kabupaten Sumenep
  • Madura
  • Polres Sumenep

Must Read

64 Tahun Pramuka, Kwarcab Sumenep Gelar Kemah Bakti Pelatih Arya Wiraraja di Pantai Slopeng
2 Agustus 2025
Resmi Menjadi Universitas PGRI Sumenep, Begini Pesan Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim
2 Agustus 2025
Jolly Roger, One Piece, dan Simbolisme Perlawanan: Menafsir Fenomena Pengibaran Bendera Mugiwara di Bulan Kemerdekaan
2 Agustus 2025
Dampingi Pelaku Seni dan UMKM, Mahasiswa KKN STKIP Dukung Penguatan Potensi Lokal
2 Agustus 2025
Atasi Masalah Lingkungan, Mahasiswa KKN STKIP Lakukan Inovasi Bak Sampah dari Bambu
2 Agustus 2025

Baca Lainnya

Membangun Kemandirian Sosial, di Tengah Absennya Negara (Ilustrasi)
Opini

Membangun Kemandirian Sosial, di Saat Negara Absen

2 Min Read
Tata Kelola Desa Tidak Jelas, Aktivis: Kades Gapura Timur Harus Ikut Retret (Ilustrasi)
Opini

Tata Kelola Desa Tidak Jelas, Aktivis: Kades Gapura Timur Harus Ikut Retret

3 Min Read
IPNU adalah Ruang Tumbuh (Ilustrasi)
Opini

IPNU adalah Ruang Tumbuh

4 Min Read
Semangat Baru GMNI untuk Masa Depan Indonesia (Ilustrasi)
Opini

Semangat Baru GMNI untuk Masa Depan Indonesia

2 Min Read
Mengungkap Tradisi Kematian di Madura: Antara Budaya, Mistisisme, dan Rasa Hormat Terakhir (Ilustrasi)
Opini

Mengungkap Tradisi Kematian di Madura: Antara Budaya, Mistisisme, dan Rasa Hormat Terakhir

6 Min Read
Melihat Masa Depan Sumenep dalam Mimpi Aqil Wahid (Ilustrasi)
Inspirasi

Melihat Masa Depan Sumenep dalam Mimpi Aqil Wahid

3 Min Read
Meredam Radikalisme Digital Berbalut Isu Perang di Kalangan Anak Anak dan Remaja (Ilustrasi)
Opini

Meredam Radikalisme Digital Berbalut Isu Perang di Kalangan Anak Anak dan Remaja

4 Min Read
Pemerasan Berkedok Agama: Mengurai Keadilan yang Hilang di Gapura Timur (Ilustrasi)
Opini

Pemerasan Berkedok Agama: Mengurai Keadilan yang Hilang di Gapura Timur

7 Min Read
Show More
About Us

Madura Channel adalah platform media digital terpercaya yang mengangkat kekayaan budaya, berita, edukasi dan ‘pintu’ seputar Madura

Support

Dukung independensi jurnalisme —dengan dukungan Anda, suara kebenaran dan kebebasan informasi akan terus membahana, menginspirasi dan memberdayakan masyarakat Madura.

Advertise

Iklankan produk atau jasa Anda di sini dan rasakan perbedaan dalam menjangkau pasar yang autentik dan penuh potensi.

Kirim Tulisan

Kirim Tulisan – Suaramu, Ceritamu, Maduramu. Apakah kamu memiliki cerita, opini, atau informasi menarik seputar budaya, sejarah, dan kehidupan di Madura yang layak untuk disebarkan? Kirim ke Redaksi

Madura Channel
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
Subscribe Newsletter
  • Daily Stories
  • Stock Arlets
  • Full Acess
Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?

Not a member? Sign Up