machan – Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali memperkuat dedikasinya dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata. Bersama Komunitas Ojhung ‘Sapo’ Angin’ mereka sukses menggelar Festival Ojung 2025 di Pantai Badur, Kecamatan Batuputih, pada Sabtu (17/5/25).
Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, menegaskan bahwa festival ini tidak hanya bertujuan melestarikan tradisi lokal, tetapi juga menjadi sarana promosi wisata Pantai Badur ke tingkat nasional dan internasional.
“Melalui festival ini, kami ingin budaya tetap hidup sekaligus menjadikan Pantai Badur sebagai destinasi unggulan yang mendongkrak kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Festival tersebut menampilkan atraksi unik berupa pertandingan saling pukul dengan rotan oleh dua peserta, sebuah ritual yang dipercaya sebagai penolak bala dan permintaan hujan di musim kemarau.
Selain itu, acara juga diisi dengan bazar produk UMKM dari 14 desa setempat serta pertunjukan musik tradisional, memperkuat fungsi Pantai Badur sebagai pusat budaya dan ekonomi.
Sepuluh pemain profesional hasil seleksi turut memeriahkan acara, menunjukkan komitmen panitia dalam menyajikan pertunjukan berkualitas.
KH. Imam Hasyim juga mengajak generasi muda untuk lebih mencintai budaya lokal, menekankan bahwa kecintaan terhadap tradisi adalah kunci menjaga identitas Sumenep di era modernisasi.
“Jika anak muda tak mengenal budayanya, bagaimana mungkin mereka bisa mencintai daerahnya?” pungkasnya.
Festival Ojhung 2025 membuktikan bahwa budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan kekuatan yang mampu mempererat kebersamaan dan mendorong kemajuan daerah.