machan – H. Khairul Umam, CEO PT. Bawang Mas Grup yang lebih dikenal dengan sapaan H. Her, mengeluarkan imbauan penting kepada para petani tembakau di Pulau Madura menjelang musim tanam tahun 2025. Dalam pernyataannya, ia meminta para petani untuk mempertimbangkan pengurangan skala penanaman tembakau guna mengantisipasi potensi kelebihan produksi yang dapat berdampak negatif terhadap harga jual di tingkat petani.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh H. Her melalui sebuah video yang kini beredar luas di media sosial, khususnya platform TikTok. Video tersebut diunggah oleh sejumlah netizen dan mendapat sorotan publik, terutama dari kalangan petani tembakau yang menggantungkan hidupnya pada komoditas tersebut.
“Untuk petani tembakau, terutama di wilayah Madura, saya mohon agar penanaman tembakau tidak dilakukan secara berlebihan,” ujar H. Her dalam kutipan video tersebut.
Ia menjelaskan bahwa salah satu alasan utama di balik imbauan ini adalah masih adanya stok tembakau yang tersisa di sejumlah pabrik dari musim panen sebelumnya. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kelebihan pasokan jika petani tetap menanam dalam jumlah besar, yang pada akhirnya bisa menurunkan harga beli tembakau di pasaran.
Sebagai contoh konkret, H. Her menyarankan agar jika sebelumnya petani menanam sekitar 1.000 batang tembakau, maka pada musim tanam mendatang jumlah tersebut bisa dikurangi hingga separuhnya, yakni sekitar 500 batang saja.
Ia menekankan bahwa imbauan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan para petani. Tujuan utamanya adalah menjaga keseimbangan antara jumlah pasokan dan permintaan di pasar, sehingga harga jual tembakau tetap stabil dan petani tidak mengalami kerugian akibat harga yang anjlok.
Melalui langkah penyesuaian ini, H. Her berharap hasil panen tembakau pada tahun 2025 bisa tetap memberikan keuntungan secara ekonomi bagi para petani dan menjamin keberlangsungan usaha tani tembakau di Madura dalam jangka panjang.