machan – Sapi Madura telah lama dikenal sebagai salah satu ikon budaya dan ekonomi masyarakat Pulau Madura. Salah satu wilayah penghasil Sapi terbaik berasal dari ujung timur Kabupaten Sumenep, tepatnya di Kepulauan Sapudi. Selain terkenal sebagai sapi pacuan yang tangguh, sapi Madura juga menjadi primadona dalam pemilihan hewan kurban saat Idul Adha. Keunggulan dagingnya yang rendah lemak, berserat halus, serta karkas yang tinggi menjadikannya favorit bagi masyarakat maupun institusi, termasuk pemerintah.
Bahkan beberapa kali Pejabat Tinggi dan Tokoh Nasional pernah membeli sapi Madura, termasuk Tahun 2025 ini, Presiden Prabowo Subianto turut membeli sapi Madura untuk keperluan kurban, semakin mengukuhkan reputasinya sebagai hewan kurban berkualitas tinggi .
Berikut Beberapa Keunggulan Sapi Madura sebagai Hewan Kurban
1. Kualitas Daging yang Unggul
Sapi Madura dikenal memiliki daging dengan tekstur halus, warna merah cerah, dan kandungan lemak yang rendah. Karkas (bagian daging tanpa tulang, kepala, dan jeroan) mencapai 48% dari berat tubuh, lebih tinggi dibanding sapi lokal lain di Jawa yang hanya 45% . Hal ini membuatnya sangat ekonomis karena menghasilkan lebih banyak daging untuk dibagikan kepada masyarakat.
2. Harga yang Kompetitif
Dibandingkan sapi impor seperti Limousin atau Simmental, sapi Madura memiliki harga yang lebih terjangkau, berkisar Rp12 juta hingga Rp21 juta tergantung berat badan . Namun, untuk sapi dengan bobot luar biasa seperti yang dibeli Presiden Prabowo (1,6 ton), harganya bisa mencapai Rp90 juta.
3. Daya Tahan dan Adaptasi Lingkungan
Sapi Madura dikenal tahan terhadap penyakit tropis dan mudah beradaptasi dengan pakan lokal seperti rumput gajah dan konsentrat bernutrisi . Hal ini membuatnya lebih mudah dipelihara hingga hari penyembelihan tiba.
Tahun ini Presiden Prabowo Membeli Sapi Madura untuk Kurban
Presiden Prabowo Subianto membeli seekor sapi Madura jenis Simmental Cross seberat 1,6 ton dari peternak asal Bangkalan, Jawa Timur, seharga Rp90 juta. Sapi tersebut melebihi kriteria yang ditetapkan pemerintah, yaitu minimal 800 kg, dan menjalani perawatan intensif sebelum dikurbankan.
Selain itu, pemerintah juga meminta Dinas Peternakan Bangkalan menyiapkan tiga sapi tambahan (bobot 700–900 kg) untuk dibagikan ke pondok pesantren . Pembelian ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi peternak lokal tetapi juga menunjukkan kepercayaan terhadap kualitas sapi Madura.
Kepopuleran sapi Madura sebagai hewan kurban telah mengubah nasib banyak peternak. Salah satunya adalah Jamil Achmadi, pemilik sapi seberat 1,6 ton yang dibeli Presiden Prabowo. Awalnya ia sempat ragu ketika ada yang mengaku dari Sekretariat Negara, tetapi akhirnya transaksi berjalan lancar dengan harga Rp90 juta setelah dipotong pajak.
Sapi Madura tidak hanya unggul di arena pacuan tetapi juga menjadi pilihan utama hewan kurban karena kualitas dagingnya yang istimewa, harga yang kompetitif, dan daya tahan yang luar biasa. Pembelian sapi Madura oleh Presiden Prabowo tahun ini semakin membuktikan betapa bernilainya hewan lokal ini. Dengan dukungan pemerintah dan permintaan yang stabil setiap tahun, sapi Madura akan terus menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, baik sebagai simbol budaya maupun komoditas peternakan yang menjanjikan.
