By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Rabu, Agu 6, 2025
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Opini
  • GEN Sumenep
  • GEN Jatim
  • Polres Sumenep
  • Madura
Search
Login
Melihat Dunia dari Madura
Support US
Madura Channel
  • Berita Madura
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    • Tapal Kuda
  • Luar Madura
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pendidikan
  • Harta
  • Tahta
  • Wanita
More
  • Cerita Rakyat
  • Gaya Hidup
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wisata
  • Opini
Reading: Tradisi Ter-ater Masyarakat Madura Menjelang Hari Raya
Subscribe
Madura Channel
Rabu, Agu 6, 2025
  • Berita Madura
  • Luar Madura
  • Harta
  • Tahta
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Cerita Rakyat
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wanita
  • Opini
Search
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
© 2025 Madurachannel
Berita Madura

Tradisi Ter-ater Masyarakat Madura Menjelang Hari Raya

5 Juni 2025 4:13 pm
By
fathorrosy
3 Min Read
Share
3 Min Read
Tradisi Ter-ater Masyarakat Madura Menjelang Hari Raya (Ilustrasi)
Masyarakat Madura saat Menjalani Tradisi Ter-ater menjelang Hari Raya (Ilustrasi)
SHARE

machan – Tradisi Ter-ater hingga kini masih lestari di kalangan masyarakat Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep, sebagai bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Ritual ini menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian, di mana para ibu membawa berbagai hidangan khas lebaran seperti aneka masakan berhan ikan bandeng, opor ayam, rendang, atau kue tradisional untuk dibagikan kepada kerabat, tetangga, guru ngaji, maupun keluarga besar.

Umumnya tradisi ini berlangsung mulai waktu petang menjelang malam Hari Raya, hingga pagi hari sebelum sholat ied. Yang unik dari tradisi ini, khusus hantaran ke mertua biasanya lebih istimewa dari pada hantaran untuk kerabat atau tetangga. Adapun untuk guru ngaji biasanya terdiri dari Nasi putih dengan telur rebus (Rasol) atau bisa juga dibagikan dalam kondisi mentah, berupa beras dan telur.

Ditinjau dari perspektif sosial budaya, Ter-ater bukan sekadar aktivitas saling memberi makanan, melainkan sebuah mekanisme penguatan hablum minannas/Humanisme (hubungan antar manusia)  yang berakar pada nilai-nilai kearifan lokal Madura. Tradisi ini berfungsi sebagai social glue (perekat sosial) yang memelihara keharmonisan, bahkan menjadi media rekonsiliasi jika sebelumnya terjadi ketegangan dalam hubungan kekerabatan. Misalnya, keluarga yang sempat berselisih dapat mencairkan suasana melalui pertukaran Ter-ater, menunjukkan betapa budaya ini menjadi instrumen resolusi konflik yang halus. 

Dari sudut pandang agama, Ter-ater sejalan dengan prinsip Islam tentang silaturahmi dan sedekah. Kegiatan ini merefleksikan ta’awun (tolong-menolong) dan penghormatan kepada guru ngaji sebagai bentuk birrul walidain (bakti kepada orang tua dan pendidik). Dalam konteks ini, Ter-ater juga menjadi penanda bahwa keberkahan lebaran tidak hanya bersifat spiritual (hablum minallah), tetapi juga sosial. 

Meski arus modernisasi terus menggerus banyak tradisi, masyarakat Madura khususnya di pelosok desa tetap berkomitmen melestarikan Ter-ater. Nilainya yang multidimensi (sosial, budaya, dan agama) menjadikannya sebagai living heritage yang harus diwariskan ke generasi muda. Tantangan ke depan adalah bagaimana memodernisasi penyampaiannya tanpa menghilangkan esensinya, misalnya dengan mengedukasi pemuda tentang filosofi di balik tradisi ini melalui media digital atau kegiatan komunitas. 

Ter-ater adalah cerminan identitas Madura yang holistik, mengajarkan kesalehan individual yang kolektif dan berlandaskan humanisme. Pelestariannya bukan hanya tentang mempertahankan ritual, melainkan merawat social capital (modal sosial) untuk membangun masyarakat yang solid, inklusif, dan berdaya tahan di tengah perubahan zaman. 

Share This Article
Facebook Threads Copy Link
  • Topik Trending:
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Opini
  • GEN Sumenep
  • GEN Jatim
  • Polres Sumenep
  • Madura
  • Pamekasan
  • Pemerintah Kabupaten Sumenep

Must Read

Tengka Sebagai Legitimasi Religius: Dari Etika ke Kontrol Sosial
5 Agustus 2025
Diduga Alami Gangguan Jiwa, Seorang Cucu Bunuh Nenek Kandungnya di Lenteng
4 Agustus 2025
BP 13.29 Kwarcab Sumenep Ikuti Temu ABDIMAS Kwarda Jatim, Perkuat Sinergi Pengabdian Masyarakat
4 Agustus 2025
64 Tahun Pramuka, Kwarcab Sumenep Gelar Kemah Bakti Pelatih Arya Wiraraja di Pantai Slopeng
2 Agustus 2025
Resmi Menjadi Universitas PGRI Sumenep, Begini Pesan Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim
2 Agustus 2025

Baca Lainnya

Haflatul Imtihan Yayasan Nurul Huda Sukses Digelar, Begini Harapan Ketua Yayasan (Ilustrasi)
Sumenep

Haflatul Imtihan Yayasan Nurul Huda Sukses Digelar, Begini Harapan Ketua Yayasan

3 Min Read
Mendidik Anak di Era Digital, Tantangan dan Tanggung Jawab Bersama   (Ilustrasi)
Sumenep

Mendidik Anak di Era Digital, Tantangan dan Tanggung Jawab Bersama  

4 Min Read
Drama OTT di Sumenep, Saat LSM, PNS, dan Kades Main Petak Umpet dengan Dana Desa (Ilustrasi)
Sumenep

Drama OTT di Sumenep, Saat LSM, PNS, dan Kades Main Petak Umpet dengan Dana Desa

5 Min Read
Atasi Masalah Lingkungan, Mahasiswa KKN STKIP Lakukan Inovasi Bak Sampah dari Bambu (Ilustrasi)
Sumenep

Atasi Masalah Lingkungan, Mahasiswa KKN STKIP Lakukan Inovasi Bak Sampah dari Bambu

2 Min Read
Oknum Tokoh Agama di Gapura Timur Diduga Serobot Lahan Warga, Korban: "Saya Dipaksa!" (Ilustrasi)
Sumenep

Oknum Tokoh Agama di Gapura Timur Diduga Serobot Lahan Warga, Korban: “Saya Dipaksa!”

2 Min Read
Kisah Haru Moh Ichsan dari Merauke: Polisi yang mengikuti KPD Pramuka di Sumenep (Ilustrasi)
Sumenep

Kisah Haru Moh Ichsan dari Merauke: Polisi yang mengikuti KPD Pramuka di Sumenep

2 Min Read
Festival Ojhung 2025, Wabup Sumenep Ajak Anak Muda Mencintai Budaya sebagai Identitas dan Jati Diri (Ilustrasi)
Sumenep

Festival Ojhung 2025, Wabup Sumenep Ajak Anak Muda Mencintai Budaya sebagai Identitas dan Jati Diri

2 Min Read
'Sehari Bersama Nelayan' Wujud Kepedulian Mahasiswa KKN STKIP Posko 25 Kepada Masyarakat Romben Guna (Ilustrasi)
Sumenep

‘Sehari Bersama Nelayan’ Wujud Kepedulian Mahasiswa KKN STKIP Posko 25 Kepada Masyarakat Romben Guna

2 Min Read
Show More
About Us

Madura Channel adalah platform media digital terpercaya yang mengangkat kekayaan budaya, berita, edukasi dan ‘pintu’ seputar Madura

Support

Dukung independensi jurnalisme —dengan dukungan Anda, suara kebenaran dan kebebasan informasi akan terus membahana, menginspirasi dan memberdayakan masyarakat Madura.

Advertise

Iklankan produk atau jasa Anda di sini dan rasakan perbedaan dalam menjangkau pasar yang autentik dan penuh potensi.

Kirim Tulisan

Kirim Tulisan – Suaramu, Ceritamu, Maduramu. Apakah kamu memiliki cerita, opini, atau informasi menarik seputar budaya, sejarah, dan kehidupan di Madura yang layak untuk disebarkan? Kirim ke Redaksi

Madura Channel
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
Subscribe Newsletter
  • Daily Stories
  • Stock Arlets
  • Full Acess
Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?

Not a member? Sign Up