machan – Puluhan mahasiswa Universitas PGRI (UPI) Sumenep yang tergabung dalam ‘Pelajar UPI’ menggelar doa bersama dan refleksi perjuangan pelajar, Senin petang (1/9/25). Kegiatan khidmat tersebut berlangsung di Panggung Kesenian Sumenep.
Acara dibuka dengan pembacaan istighatsah, dilanjutkan dengan refleksi perjuangan pelajar. Hadir sebagai koordinator acara, Moh. Ali Banun Kalim, serta Fathor Rosy yang bertindak sebagai narator.
Moh. Ali Banun Kalim menyatakan bahwa kegiatan ini digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi negara yang sedang tidak baik-baik saja.
“Kami menyelenggarakan acara ini sebagai bentuk sikap atas kondisi bangsa yang memprihatinkan. Kami turut bersedih melihat berbagai peristiwa yang terjadi belakangan, sejak insiden penabrakan ojol oleh oknum Polri, yang kemudian memicu aksi besar-besaran hingga berujung pada pembakaran dan penjarahan,” ujarnya.
Sementara itu, Fathor Rosy sebagai narator dalam refleksinya menegaskan peran strategis pelajar dan pemuda sebagai penentu arah bangsa dalam setiap peradaban.
“Pelajar dan pemuda bukan sekadar penerus, melainkan penentu arah bangsa. Sejarah telah membuktikan peran sentral mereka. Sebut saja Sultan Muhammad Al-Fatih yang berhasil menaklukkan Konstantinopel di usia 21 tahun pada 1453, atau Gajah Mada yang diangkat sebagai Patih pada usia 19 tahun pada 1319. Juga peristiwa bersejarah 1945, ketika para pemuda mendorong Soekarno untuk membacakan proklamasi. Begitu pula pada 1949, dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia, para sukarelawan pelajar turut berjuang yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya CBP IPNU,” tegasnya.