machan – Pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Errabu, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, terus menimbulkan tanda tanya bagi warganya.
Warga meminta Kejaksaan Negeri Sumenep turun tangan, tidak hanya mengecek pelaksanaan BSPS tahun anggaran 2024, tetapi juga untuk pelaksanaan tahun 2023.
“Kami ingin memastikan bahwa program itu benar-benar sampai ke penerima dan sesuai aturan, baik untuk program yang tahun 2023 maupun 2024,” kata seorang warga yang minta namanya dirahasiakan pada Senin (12/5/2025).
Dia mengatakan, berdasarkan data yang beredar, Desa Errabu untuk tahun 2024 saja mendapat jatah program BSPS sebanyak 60 unit. Ia meminta Kejari Sumenep untuk memastikan 60 unit itu benar-benar terealisasi semua.
“Pastikan 60 titik itu terealisasi semuanya. Jangan sampai ada penyimpangan,” ujarnya.
Menurut dia, keterbukaan informasi dan pengawasan sangat penting agar program bantuan pemerintah benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sebelumnya, ramai dalam pemberitaan media yang menyebut program BSPS di Desa Errabu terindikasi tidak sesuai peruntukan.
Sebab, bantuan tersebut bukan dimanfaatkan untuk membangun rumah yang tidak laik huni, melainkan untuk membangun dapur, musalla pribadi, atau bahkan toko.
Hal itu terjadi karena penerima bantuan banyak berasal dari masyarakat mampu yang sudah memiliki rumah mapan.
Tak hanya itu, BSPS di Desa Errabu juga ditengarai banyak dinikmati oleh perangkat desa dan kerabat dekatnya saja.
Terkait hal itu, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, Moch Indra Subrata buka suara. Ia menyebut Errabu memang masuk daftar desa yang akan dimintai klarifikasi oleh tim penyidik.
“Ini masuk teknis tim pidsus Kejari Sumenep untuk melakukan klarifikasi terhadap temuan-temuan tersebut,” kata Indra kepada wartawan saat dikonfirmasi terkait dugaan penyelewengan BSPS di Desa Errabu pada Selasa (6/5/2025).
Namun, Indra tidak menjelaskan kapan klarifikasi itu akan dilakukan. Menurutnya, hal itu menjadi kewengan tim Pidsus Kejari Sumenep.
“Itu teknis tim pidsus dan sifatnya masih tertutup/ rahasia,” ujar dia.