machan – Warga Dusun Setembang, Desa Buddi, Kecamatan Arjasa, dikejutkan oleh penemuan mayat seorang pria dalam keadaan rusak parah di pesisir pantai pada Sabtu (26/4/2025) siang. Kejadian ini memicu keresahan di kalangan masyarakat setempat, mengingat kondisi korban yang tidak lagi utuh dan belum teridentifikasi.
Harsani (58), seorang petani sekaligus pekebun lokal, menjadi orang pertama yang menemukan jasad tersebut. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan menuju sawahnya menggunakan perahu karena akses darat tertutup lumpur. Sekitar 50 meter dari garis pantai, ia melihat benda berwarna oranye yang awalnya dikira pelampung nelayan. Namun, setelah mendekat, ia terkejut saat menyadari bahwa itu adalah tubuh manusia dalam keadaan mengenaskan.
Mayat pria tersebut ditemukan dalam keadaan sudah membusuk dengan luka parah: kepala, kedua tangan, serta bagian kaki dari lutut ke bawah hilang. Korban hanya mengenakan sisa celana jeans yang terpotong hingga paha dan sebuah pelampung berwarna oranye yang masih melekat di tubuhnya. Diduga, korban telah lama terombang-ambing di lautan sebelum terdampar.
Harsani segera melaporkan penemuannya kepada Kepala Desa Buddi, yang kemudian berkoordinasi dengan Polsek Kangean. Tim gabungan dari Polsek Kangean, Koramil Kangean, dan tenaga medis Puskesmas Arjasa langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Kangean, IPTU Datun Subagyo, mengonfirmasi bahwa karena kondisi jasad yang sudah tidak memungkinkan untuk diawetkan, korban langsung dimakamkan setelah proses olah TKP selesai.
“Kami telah mendokumentasikan bukti-bukti di lokasi dan memeriksa kemungkinan adanya laporan orang hilang,” ujarnya.
Hingga saat ini, jati diri korban belum terungkap. Pihak kepolisian menduga korban mungkin berasal dari kapal yang tenggelam atau korban kecelakaan laut. Masyarakat yang memiliki informasi tentang keluarga hilang diminta segera menghubungi Polsek Kangean untuk membantu proses identifikasi.
Penemuan ini menimbulkan kecemasan di kalangan nelayan dan warga pesisir. Beberapa menduga korban adalah korban kecelakaan kapal atau bahkan korban kejahatan. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat pun mengimbau warganya untuk tetap tenang sembari menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian.
Polisi masih menelusuri kemungkinan asal-usul korban, termasuk memeriksa data kapal-kapal yang hilang atau laporan orang hilang di wilayah sekitar. Dugaan sementara, korban mungkin terbawa arus dari perairan lain sebelum akhirnya terdampar di Pantai Arjasa. Laporan ini akan diperbarui seiring perkembangan investigasi lebih lanjut.