machan – Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura membuka rangkaian Student Orientation and Campus Induction (SOeCI) 2025 sejak 15 Agustus. Dengan tema “Soeci Ghei’ Bintang: Nyaman Berpijak, Tajam Bernalar, Tangguh Berdaya”, kegiatan ini menjadi gerbang awal mahasiswa baru untuk mengenal kehidupan kampus sekaligus memahami arah perjuangan mahasiswa di tengah tantangan zaman.
Salah satu sorotan penting datang dari Moh. Iskil El Fatih, selaku Chief Organizing Sie Acara SOeCI 2025. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa mahasiswa harus memperbarui strategi perjuangan agar relevan dengan kondisi saat ini.
“Demonstrasi memang bagian dari sejarah perjuangan mahasiswa, tetapi hari ini kita tidak boleh berhenti di situ. Suara mahasiswa harus ditopang oleh gagasan solutif dan strategi kolaboratif. Karena itulah perjuangan kita perlu terintegrasi dengan konsep pentahelix,” ujar Iskil di hadapan ratusan mahasiswa baru.
Organisasi sebagai Wadah Dialektika
Iskil menekankan bahwa organisasi kemahasiswaan adalah wadah dialektika dan laboratorium kepemimpinan. Bagi mahasiswa, organisasi tidak sekadar struktur, melainkan ruang untuk melatih daya kritis, keberanian menyuarakan kebenaran, sekaligus sarana membangun kekuatan kolektif.
“Tanpa organisasi, mahasiswa hanya bergerak sendiri. Tetapi dengan organisasi, kita punya kekuatan kolektif yang bisa menekan, mengawal, sekaligus menawarkan solusi,” tegasnya.
Pentahelix sebagai Jalan Baru
Dalam paparannya, Iskil menjelaskan pentingnya pentahelix sebagai strategi baru gerakan mahasiswa. Lima unsur yang harus dikuasai antara lain kampus sebagai pusat ilmu, pemerintah sebagai mitra kritis, swasta dalam mendukung inovasi, masyarakat sebagai basis gerakan, dan media sebagai ruang pembentukan opini publik.
“Pentahelix adalah strategi agar mahasiswa tidak hanya menjadi oposisi, tetapi juga inisiator solusi. Kita harus hadir di ruang kebijakan, riset, digital, dan pemberdayaan masyarakat. Di situlah perjuangan mahasiswa menemukan relevansinya hari ini,” jelas Iskil.
Menjawab Tantangan Zaman
SOeCI 2025 dimaknai sebagai momentum awal mahasiswa baru untuk menyadari bahwa tantangan zaman semakin kompleks. Dengan mengusung tema “Nyaman Berpijak, Tajam Bernalar, Tangguh Berdaya”, mahasiswa UNIBA Madura diarahkan agar memiliki pijakan moral yang kuat, bernalar kritis, dan tangguh menghadapi dinamika sosial.
“SOeCI ini bukan sekadar orientasi kampus. Ini adalah titik awal perjalanan mahasiswa baru untuk menjadi bagian dari sejarah perubahan. Dari masa ke masa, mahasiswa tetap mata air perubahan—bedanya hanya pada cara mereka mengalirkan energi perubahan itu,” pungkas Iskil.