By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Minggu, Jun 8, 2025
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Kejari Sumenep
  • Nasional
  • Pemerintah Kabupaten Sumenep
  • Berita Madura
  • GEN Jatim
Search
Login
Melihat Dunia dari Madura
Support US
Madura Channel
  • Berita Madura
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    • Tapal Kuda
  • Luar Madura
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pendidikan
  • Harta
  • Tahta
  • Wanita
More
  • Cerita Rakyat
  • Gaya Hidup
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wisata
  • Opini
Reading: Kompolan: Cerminan Kecil Hidupnya Nilai-Nilai Pancasila di Madura
Subscribe
Madura Channel
Minggu, Jun 8, 2025
  • Berita Madura
  • Luar Madura
  • Harta
  • Tahta
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Cerita Rakyat
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wanita
  • Opini
Search
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
© 2025 Madurachannel
Sosbud

Kompolan: Cerminan Kecil Hidupnya Nilai-Nilai Pancasila di Madura

1 Juni 2025 6:22 pm
By
fathorrosy
5 Min Read
Share
5 Min Read
Kompolan: Cerminan Kecil Hidupnya Nilai-Nilai Pancasila di Madura (Ilustrasi)
Kiai Fathor Rois (Tokoh Agama, Pegiat Kompolan di Timur Daya Sumenep)
SHARE

Oleh: Kiai Fathor Rois*

machan – Masyarakat Madura memiliki sistem sosial yang unik dan mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah tradisi kompolan. Kompolan bukan sekadar perkumpulan biasa, melainkan sebuah institusi sosial yang berfungsi sebagai ruang publik, penyelesaian konflik, dan penguatan nilai-nilai kebersamaan.

Menariknya, tradisi ini ternyata selaras dengan nilai-nilai Pancasila, sekaligus mencerminkan ajaran Islam tentang pentingnya persaudaraan. Dalam konteks yang lebih luas, kompolan dapat dilihat sebagai bentuk nyata demokrasi desa yang telah dipraktikkan turun-temurun, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Kompolan sebagai Cerminan Nilai-Nilai Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Landasan Spiritual Kompolan)
Kompolan di Madura pada umumnya berlangsung di malam hari, yang diikuti oleh kaum lelaki,  diawali dengan kegiatan keagamaan, seperti sholat Maghrib dan Isya berjamaah kemudian dilanjut pengajian yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai ketuhanan menjadi fondasi utama dalam setiap aktivitas kompolan. Praktik ini sejalan dengan sila pertama Pancasila, di mana kehidupan beragama diintegrasikan dalam kehidupan sosial secara kolektif.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Solidaritas dalam Kompolan)
Salah satu ciri khas kompolan adalah kepedulian yang tinggi di antara anggotanya. Mulai dari sekadar menanyakan kabar sanak famili, hingga mengumpulkan dana untuk keperluan sosial. Nilai-nilai kemanusiaan ini sangat sesuai dengan sila kedua Pancasila, dengan begitu kompolan menjadi mekanisme alami bagi masyarakat Madura untuk menjaga keseimbangan sosial.

3. Persatuan Indonesia (Kompolan sebagai Peredam Konflik)
Madura dikenal sebagai masyarakat yang egaliter tetapi sangat menjaga harga diri (carok adalah contoh ekstremnya). Namun, kompolan berfungsi sebagai peredam konflik alami. Ketika semisal terjadi perselisihan di siang hari, namun di malam harinya mereka bertemu di Kompolan, bersalaman kembali antara kedua belah pihak tanpa disadari mereka telah membuang ego masing-masing melalui kompolan.

Fungsi ini sangat relevan dengan sila ketiga Pancasila. Sebagaimana dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1984), tradisi lokal seperti kompolan merupakan bentuk kearifan budaya dalam menjaga harmoni sosial. Dalam kompolan, semua pihak diajak untuk mengutamakan persatuan dari pada perpecahan. 

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Kompolan sering digunakan sebagai forum musyawarah untuk membahas masalah bersama, seperti pembangunan masjid, jalan desa, atau penyelesaian sengketa tanah. Proses pengambilan keputusannya bersifat kolektif dan demokratis, sesuai dengan sila keempat Pancasila. 

Menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI, 2019), model musyawarah dalam kompolan mirip dengan konsep deliberative democracy, di mana keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama, bukan dominasi kelompok tertentu. Ini membuktikan bahwa demokrasi ala Indonesia sudah dipraktikkan secara organik di tingkat akar rumput.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Yang menarik dari kompolan adalah tidak adanya hierarki sosial di dalamnya. Entah Pejabat, petani, dan pedagang duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Prinsip kesetaraan dan keadilan ini sesuai dengan sila kelima Pancasila. 

Dalam perspektif sosiologis, kompolan berfungsi sebagai equalizer sosial, tempat di mana status ekonomi dan jabatan tidak menjadi pembeda. Hal ini sejalan dengan konsep ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) yang menekankan kesetaraan di hadapan Allah. 

Kompolan dalam Konteks Kekinian, Tantangan dan Pelestarian

Di era modern, kompolan menghadapi tantangan, seperti menguatnya individualisme dan pergeseran pola komunikasi ke media digital. Namun, justru di sinilah kompolan perlu dipertahankan sebagai benteng pertahanan sosial. 

Menghadapi hal tersebut ada Beberapa langkah yang bisa dilakukan, mulai dari Pemberdayaan kompolan sebagai pusat kegiatan sosial-keagamaan, integrasi kompolan dengan program pemerintah, dan Dokumentasi dan penguatan nilai-nilai kompolan melalui pendidikan formal/nonformal

Kompolan di Madura adalah manifestasi nyata dari Pancasila yang hidup. Tradisi ini membuktikan bahwa nilai-nilai luhur bangsa tidak harus diimpor dari luar, tetapi bisa ditemukan dalam kearifan lokal. Kompolan adalah sekolah demokrasi, laboratorium toleransi, dan ruang keadilan sosial yang telah teruji selama berabad-abad. 

Sebagaimana pesan Bung Hatta: 
“Indonesia tidak akan kuat jika hanya bertumpu pada pemerintah. Kekuatan sejati bangsa ada pada gotong royong dan musyawarah di tingkat rakyat.” 

Kompolan adalah bukti bahwa Pancasila bukan sekadar teori, tetapi hidup dalam denyut nadi masyarakat. Melestarikannya berarti memperkuat jati diri bangsa di tengah arus globalisasi. Dengan demikian, kompolan tidak hanya layak dilestarikan, tetapi juga patut dijadikan model penguatan nilai-nilai kebangsaan di era modern. Subhanallah, betapa mulianya warisan leluhur ini.

*Tokoh Agama desa Gapura Timur, Pegiat Kompolan di Timur Daya Sumenep

TAGGED:Hari Lahir PancasilaKompolan di Madura
Share This Article
Facebook Threads Copy Link
  • Topik Trending:
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Kejari Sumenep
  • Nasional
  • Pemerintah Kabupaten Sumenep
  • Berita Madura
  • GEN Jatim
  • GEN Sumenep
  • Madura

Must Read

Unik, Sekelompok Pemuda di Aengmerah Terbangkan Balon Udara Hasil dari Jualan Bekicot
8 Juni 2025
Tradisi Ter-ater Masyarakat Madura Menjelang Hari Raya
5 Juni 2025
Pemuda Batuputih Kangayan Geruduk Pemkab Sumenep, Tuntut Tanda Tangan Pakta Integritas dari Bupati 
5 Juni 2025
Berikut Khutbah Idul Adha Berbahasa Madura
5 Juni 2025
IPNU adalah Ruang Tumbuh
5 Juni 2025

Baca Lainnya

Carok Telah Kehilangan Celuritnya (Ilustrasi)
Sosbud

Carok Telah Kehilangan Celuritnya

5 Min Read
Tradisi Arebba dalam Masyarakat Madura, Menjaga Hubungan Harmonis antara yang Hidup dengan yang Mati (Ilustrasi)
Sosbud

Tradisi Arebba dalam Masyarakat Madura, Menjaga Hubungan Harmonis antara yang Hidup dengan yang Mati

3 Min Read
Budaya Sarung dalam Kehidupan Orang Madura (Ilustrasi)
Sosbud

Budaya Sarung dalam Kehidupan Orang Madura

4 Min Read
Selain Andal di Pacuan, Sapi Madura Juga Menjadi Primadona Hewan Kurban  (Ilustrasi)
Sosbud

Selain Andal di Pacuan, Sapi Madura Juga Menjadi Primadona Hewan Kurban 

4 Min Read
About Us

Madura Channel adalah platform media digital terpercaya yang mengangkat kekayaan budaya, berita, edukasi dan ‘pintu’ seputar Madura

Support

Dukung independensi jurnalisme —dengan dukungan Anda, suara kebenaran dan kebebasan informasi akan terus membahana, menginspirasi dan memberdayakan masyarakat Madura.

Advertise

Iklankan produk atau jasa Anda di sini dan rasakan perbedaan dalam menjangkau pasar yang autentik dan penuh potensi.

Kirim Tulisan

Kirim Tulisan – Suaramu, Ceritamu, Maduramu. Apakah kamu memiliki cerita, opini, atau informasi menarik seputar budaya, sejarah, dan kehidupan di Madura yang layak untuk disebarkan? Kirim ke Redaksi

Madura Channel
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
Subscribe Newsletter
  • Daily Stories
  • Stock Arlets
  • Full Acess
Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?

Not a member? Sign Up