machan – Polemik keterbukaan informasi publik di Desa Lebeng Timur, Pasongsongan, Kabupaten Sumenep kembali jadi sorotan. Kepala desa mengklaim telah memasang papan informasi anggaran Dana Desa (DD), namun warga setempat menyebut belum melihat bukti di lapangan.
Menurut Affaisol Kades Lebeng Timur di salah satu media online pada (20/6/25) mengatakan,
“Dituduh dan di fitnah bagi seorang pimpinan itu sudah biasa, tapi semua itu tidak benar, setiap anggaran dana desa dan penggunaannya itu sudah ada terpampang di balai Desa”.
David, salah satu warga sekaligus Aktivis Kebijakan Anggaran (Fakta Foundation) yang aktif mengawal anggaran desa, menanggapi pernyataan kades tersebut
“Alhamdulillah kalau sudah dipasang, tinggal masyarakat melihat secara jelas anggaran DD untuk apa saja,” kata David.
Namun faktanya, sehari setelah pernyataan tersebut dilontarkan, papan informasi yang dimaksud masih belum terlihat.
“Itu belum ada, entah ditaruh di mana papan informasinya. Kalau benar-benar sudah dipasang, kenapa warga tak bisa melihatnya?” lanjut David.
Tak hanya soal papan informasi, kades juga mengaku telah membangun jalan desa sepanjang 100 meter dari anggara Dana Desa 1.063.536.000 menurut dokumen LKPJ 2024.
Menurutnya, persoalan utama di desa itu adalah persoalan jalan rusak bukan soal yang lain.
“Kami tahu persis anggaran DD-nya besar, tapi kenapa hanya mampu bangun jalan 100 meter. Kalau hanya soal data saya juga tahu persis anggaran tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya.
David pun membeberkan data laporan resmi realisasi Dana Desa tahun 2023:
Jalan Rabat 100 meter di Dusun Toguh
Jalan Rabat 150 meter di Dusun Andung
Jalan Desa Aspal 200 meter di Dusun Legung
TPT 50 meter di Dusun Legung
Dengan besaran anggaran yang tidak perlu kami sampaikan dulu.
Data ini, menurut David, bisa menjadi pembanding dan bahan evaluasi bagi masyarakat dalam mengawal pembangunan desa.
“Maksudnya, keterbukaan informasi itu bukan sekadar papan dipasang, tapi bagaimana anggaran bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya