machan – Khofifah Mamluatur Riskiyah, seorang putri kelahiran Sumenep pada 24 Juni 2003 dari pasangan Akh. Hidayat. MZ dan Sitti Juhairiah, wanita yang akrab disapa Luluk tersebut kini telah menorehkan namanya sebagai salah satu sosok inspiratif di tanah Madura. Baru-baru ini, ia dinobatkan sebagai Juara 1 Cebbhing Sumenep dalam ajang ‘Pemilihan Duta Parwisata Kacong-Cebbhing Sumenep 2025’ sebuah prestasi yang membuktikan dedikasinya dalam melestarikan wisata dan budaya sekaligus berkontribusi bagi masyarakat. Dengan segudang pengalaman di bidang public speaking, kepemimpinan, dan pengabdian masyarakat, Luluk tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi keluarganya, tetapi juga bagi generasi muda Sumenep.
Riwayat Pendidikan
Pendidikan menjadi fondasi utama dalam perjalanan hidup Luluk. Ia memulai pendidikan dasarnya di RA Ar-Razaq (2007–2009), kemudian melanjutkan ke SDN Bluto 1 (2009–2015). Di bangku menengah, ia menimba ilmu di MTSN 1 Sumenep (2015–2018) dan MA 1 Annuqayah Putri (2018–2021), dua institusi yang turut membentuk karakter disiplin dan kecintaannya pada ilmu pengetahuan. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Wiraraja, membuktikan bahwa semangat belajarnya tak pernah padam.
Riwayat Organisasi & Kepemimpinan
Luluk bukan sekadar mahasiswi biasa. Ia adalah sosok yang aktif mengisi waktunya dengan berbagai kegiatan positif. Sejak 2021, ia terlibat dalam berbagai organisasi, baik di tingkat kampus maupun daerah. Beberapa peran strategis yang pernah dan masih diembannya antara lain:
- Ahli Public Speaking: Kemampuannya sebagai Master of Ceremony (MC) telah diakui di berbagai acara bergengsi, seperti Grand Final Duta GenRe Sumenep, Wisuda Universitas Wiraraja, hingga Seminar Politik Santun Se-Madura.
- Terlibat aktif dalam program Generasi Berencana (GenRe) BKKBN: Sebagai Koordinator Ikatan Duta GenRe Kabupaten Sumenep (2021–2025) dan Pengurus GenRe Sumenep (2021–2024), ia aktif menyuarakan pentingnya perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
- Aktivis Sosial: Ia kerap menjadi narasumber dalam penyuluhan stunting, edukasi gizi, dan pencegahan anemia pada remaja, menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kesehatan masyarakat.
- Event Organizer: Pengalamannya sebagai stage manager di berbagai ajang pemilihan duta kampus dan duta budaya membuktikan kemampuannya dalam manajemen acara.
- Hari ini ia menjabat sabagai Pengurus GEN Sumenep dan Pengurus Kwarcab Pramuka Sumenep.
Kemenangan di Ajang Cebbhing Sumenep 2025: Lebih dari Sekadar Gelar
Menjadi Juara 1 Cebbhing Sumenep 2025 bukanlah sekadar tentang mahkota dan piala. Bagi Luluk, kompetisi ini adalah perjalanan transformasi diri. Ia mengungkapkan bahwa proses karantina dan pembekalan telah memberinya pemahaman mendalam tentang makna menjadi duta budaya.
“Kompetisi ini mengajarkan saya bahwa menjadi Kacong atau Cebbhing bukan hanya tentang memakai pakaian adat dan menjawab pertanyaan di panggung. Ini tentang tanggung jawab besar untuk menjadi jembatan antara kearifan lokal Madura dan dunia modern,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar peserta. “Kami bukan sekadar bersaing, tapi saling mendukung. Setiap peserta membawa cerita dan semangat yang menginspirasi,” tambahnya.
Visi & Kontribusi Nyata
Sebagai seorang pemenang, Luluk memiliki visi yang jelas. Ia ingin memanfaatkan gelarnya untuk:
- Memajukan Pariwisata Sumenep: Dengan menjadi wajah budaya, ia berencana mempromosikan kekayaan seni dan tradisi Madura ke tingkat nasional.
- Edukasi Generasi Muda: Melalui GenRe dan organisasi lainnya, ia terus mendorong remaja Madura untuk berani bermimpi dan berkontribusi bagi daerah.
- Penguatan Literasi Budaya: Ia ingin menginisiasi workshop dan diskusi tentang pelestarian budaya, terutama di kalangan pelajar.
Pesan untuk Generasi Muda Sumenep
Luluk berpesan agar pemuda Sumenep tidak ragu untuk terlibat dalam pelestarian budaya. “Kita harus bangga dengan identitas kita. Jangan biarkan globalisasi mengikis nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang,” tegasnya.
Ia juga mendorong anak muda untuk aktif berorganisasi. “Pengalaman di luar kelas mengajarkan banyak hal yang tidak ditemukan di bangku kuliah. Jadilah pembelajar sepanjang hayat.”
Sebuah Perjalanan yang Baru Dimulai
Gelar Juara 1 Cebbhing Sumenep 2025 hanyalah satu babak dalam perjalanan panjang Khofifah Mamluatur Riskiyah. Dengan semangat pantang menyerah, kecerdasan, dan kerendahan hati, ia siap menjadi salah satu pemimpin masa depan yang membawa Sumenep ke panggung yang lebih besar.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, terutama keluarga, mentor, dan teman-teman sesama peserta. Ini bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” tutupnya penuh keyakinan.