machan – Sebanyak 64 pasang sapi dari berbagai daerah bersaing dalam Lomba Karapan Sapi yang memperebutkan Piala Bupati Sumenep 2025. Panitia menyelenggarakan perlombaan ini di lapangan Giling, pada Minggu (22/6/25), dengan peserta dari empat kabupaten di Madura serta dua kabupaten luar Madura, yakni Lumajang dan Probolinggo.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, secara resmi membuka acara tersebut. Ia menegaskan bahwa karapan sapi bukan sekadar perlombaan, melainkan warisan budaya yang sarat makna.
“Karapan sapi bukan hanya perlombaan, tapi warisan budaya leluhur, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama, terutama generasi muda, untuk terus melestarikan dan mengembangkannya,” ujar Bupati Fauzi.
Fauzi juga menyatakan komitmen Pemkab Sumenep untuk menyelenggarakan lomba ini setiap tahun. Ia mendorong inovasi dalam promosi dan penyelenggaraan agar karapan sapi semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Lomba budaya seperti ini harus dikemas menarik, bahkan memanfaatkan teknologi untuk promosi agar bisa menjadi daya tarik wisata budaya skala nasional maupun internasional,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Panitia, Miskun Legiyono, menyampaikan bahwa pihaknya telah memperbaiki fasilitas di lapangan Giling guna mendukung kelancaran acara. Lomba ini menawarkan hadiah menarik, termasuk tiga unit mobil dan enam unit sepeda motor, sebagai bentuk apresiasi bagi peserta.
“Sebanyak 64 pasang sapi ikut serta dalam Lomba Karapan Sapi Piala Bupati Sumenep 2025. Peserta berasal dari seluruh Madura dan luar daerah seperti Lumajang dan Probolinggo. Mereka memperebutkan hadiah utama berupa tiga unit mobil dan enam unit sepeda motor,” jelas Miskun.
Selain sebagai ajang kompetisi, karapan sapi juga menjadi bukti bahwa budaya lokal tetap lestari di tengah perkembangan zaman. Kegiatan ini tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga memperkuat identitas masyarakat Madura.