machan – Moh. Ali Banun Kalim, santri asal kecamatan Gapura yang aktif menimba ilmu di PP Queen Ainul Yaqien, kembali menorehkan babak baru dalam perjalanan organisasinya. Pada Ahad, (25/5/25), pemuda yang akrab disapa Kalim ini resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) STKIP PGRI Sumenep.
Dari Pondok ke Kampus, Memilih Jalan Takdir
Awalnya, Kalim bercita-cita melanjutkan pendidikannya di PP Alfalah Ploso setelah lulus dari MA Nasy’atul Muta’allimin Gapura, namun takdir berkata lain. Atas petunjuk KH. Chadliri Bisyri (Pengasuh PP Queen Ainul Yaqien), ia justru diarahkan untuk kuliah di STKIP PGRI Sumenep bersama beberapa senior pondok. “Saya sempat insecure, karena menganggap kampus bukan ‘lahan’ santri. Tapi, nasihat orang tua dan guru menjadi penentu,” ungkapnya.
Bersama empat teman sepondok, Kalim memulai perjalanan akademiknya di Prodi PPKn. Meski perlahan teman-temannya memilih berhenti, ia tetap teguh. “Kehilangan support system itu berat, tapi saya yakin setiap langkah ada hikmah,” tuturnya. Dukungan kemudian datang dari seorang teman di UNIJA yang membantunya melewati kecemasan.
Kiprah Organisasi, Jejak Prestasi dan Kepemimpinan
Kalim bukan sekadar mahasiswa biasa. Sejak tahun 2022, ia aktif di berbagai organisasi intra dan ekstra kampus, seperti UKM Karomah, HMP PPKn, dan Radio Kampus Pornama FM. Prestasinya pun cemerlang: Juara I Lomba Desain Poster Nasional (HIMA FISIP UNIJA, 2023) dan Runner Up II Lomba Serupa (UKM Padus STKIP, 2024).
Kini, sebagai Sekretaris HMP PPKn dan pengurus UKM Karomah, tanggung jawabnya bertambah dengan memimpin PKPT IPNU. “Organisasi tanpa saya sudah sempurna. Tugas saya adalah menyempurnakan diri di dalamnya,” tegasnya.
Visi-Misi: Kaderisasi Progresif Berbasis Aswaja
Kalim berkomitmen menguatkan PKPT IPNU-IPPNU sebagai wadah kaderisasi yang progresif, berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Visinya mencakup:
1. Penguatan kaderisasi melalui pelatihan dan pembinaan rutin.
2. Budaya intelektual via kajian keilmuan dan diskusi.
3. Pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kreativitas digital.
4. Kolaborasi dengan lembaga kampus dan masyarakat.
5. Penanaman nilai Aswaja dalam setiap gerakan.
Di akhir wawancara, Kalim berpesan: “Jadikan keterbatasan sebagai pemicu, bukan alasan. PKPT adalah rumah kita bersama untuk tumbuh, berkarya, dan mengabdi.”
Dengan semangat tawadhu dan kerja keras, santri kampung ini siap membawa PKPT IPNU STKIP PGRI Sumenep menuju kontribusi nyata bagi Nahdlatul Ulama dan masyarakat.