By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Minggu, Agu 3, 2025
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Opini
  • GEN Sumenep
  • GEN Jatim
  • Pamekasan
  • Pemerintah Kabupaten Sumenep
Search
Login
Melihat Dunia dari Madura
Support US
Madura Channel
  • Berita Madura
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    • Tapal Kuda
  • Luar Madura
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pendidikan
  • Harta
  • Tahta
  • Wanita
More
  • Cerita Rakyat
  • Gaya Hidup
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wisata
  • Opini
Reading: Budaya Sarung dalam Kehidupan Orang Madura
Subscribe
Madura Channel
Minggu, Agu 3, 2025
  • Berita Madura
  • Luar Madura
  • Harta
  • Tahta
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Cerita Rakyat
  • Inspirasi
  • Pekarangan
  • Pendidikan
  • Sejarah
  • Sosbud
  • Wanita
  • Opini
Search
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
© 2025 Madurachannel
Sosbud

Budaya Sarung dalam Kehidupan Orang Madura

17 Mei 2025 6:48 am
By
fathorrosy
4 Min Read
Share
4 Min Read
Budaya Sarung dalam Kehidupan Orang Madura (Ilustrasi)
Pertunjukan Kesenian Sandur di Madura, nampak Penari Pria Mengenakan Sarung (Ilustrasi)
SHARE

machan – Sarung bukan sekadar kain yang dililitkan di tubuh, melainkan simbol identitas, harga diri, dan budaya yang melekat erat dalam kehidupan masyarakat Madura. Bagi orang Madura, sarung adalah bagian tak terpisahkan dari keseharian, mulai dari aktivitas biasa hingga acara adat penting. Mari kita telusuri lebih dalam makna dan peran sarung dalam budaya Madura.

Sarung sebagai Simbol Identitas

Bagi laki-laki Madura, sarung adalah pakaian wajib yang menunjukkan kedewasaan dan kehormatan. Sejak remaja, mereka sudah diajarkan untuk mengenakan sarung dengan cara yang benar—dililitkan di pinggang hingga menutupi mata kaki. Tidak seperti di daerah lain yang mungkin mengenakan sarung hanya saat salat atau acara formal, orang Madura kerap memakainya dalam berbagai kesempatan, baik bekerja di ladang, berdagang, atau sekadar bersantai di rumah. 

Warna dan motif sarung juga memiliki makna tersendiri. Sarung Madura umumnya didominasi warna gelap seperti hitam, cokelat, atau biru tua dengan garis-garis (lurik) atau motif kotak-kotak. Warna gelap melambangkan ketegasan dan kesederhanaan, sementara motif garis menunjukkan keteguhan prinsip. Namun motif lain seperti songket, batik, dan bugis juga banyak digandrungi oleh masyarakat Madura.

Sarung dalam Tradisi Madura

Sarung memegang peran penting dalam berbagai Tradisi dan Ritual adat Madura, seperti: 

1. Pernikahan, dalam pernikahan Madura, sarung sering dijadikan sebagai salah satu hantaran (seserahan) dari mempelai pria kepada mempelai wanita. Sarung yang diberikan biasanya bermotif indah dan berkualitas tinggi sebagai simbol keseriusan dan penghormatan. 
2. Nyadar (Selamatan), dalam acara nyadar (selamatan), sarung kerap dipakai sebagai busana resmi para tetua adat. Bahkan, sarung bisa menjadi alas duduk atau penutup sesaji sebagai bentuk kesakralan. Tradisi ini umumnya dilakukan di kabupaten Sumenep, sebagai ritual tolak bala.
3. Sandur, dalam tradisi Sandur sarung juga sering dipakai oleh lelaki Madura, yang mana budaya ini merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang menggabungkan unsur tari, musik, dan lakon (drama). Kesenian ini berkembang di daerah Madura bagian barat, terutama di wilayah Bangkalan, dan memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat.

Sarung sebagai Nilai Sosial dan Religi

Selain sebagai pakaian, sarung juga mencerminkan nilai-nilai sosial dan religi masyarakat Madura: 

– Kesopanan, Memakai sarung dengan rapi (tidak di atas lutut) adalah bentuk adab dan sopan santun, bahkan dalam keseharian masyarakat Madura tidak bisa dilepaskan dari sarung mulai dari Berkebun, ke pasar, bahkan hingga tidur. 
– Kesetaraan, Sarung dipakai oleh semua kalangan, baik kaya maupun miskin, sebagai simbol persamaan derajat. 
– Religiusitas, Sarung menjadi bagian penting dalam ibadah, terutama saat salat dan pengajian. 

Perkembangan Sarung Madura di Era Modern

Meski budaya global terus masuk, sarung tetap bertahan di kalangan masyarakat Madura. Bahkan, kini sarung Madura tidak hanya dipakai untuk tradisi, tetapi juga menjadi fashion statement. Beberapa desainer lokal mengembangkan motif sarung modern tanpa menghilangkan ciri khasnya. 

Namun, tantangan terbesar adalah menjaga agar generasi muda tetap bangga memakai sarung sebagai warisan budaya. Beberapa komunitas dan pegiat budaya Madura terus mengampanyekan pentingnya melestarikan sarung sebagai identitas diri. 

Sarung bagi orang Madura bukan sekadar kain, melainkan cerminan jati diri, tradisi, dan nilai-nilai kehidupan. Dari aktivitas sehari-hari hingga upacara adat, sarung tetap menjadi simbol kebanggaan yang terus dipertahankan. Melestarikan sarung berarti merawat identitas budaya Madura yang kaya dan penuh makna. 

TAGGED:NyadarPernikahanSandur
Share This Article
Facebook Threads Copy Link
  • Topik Trending:
  • Sumenep
  • Sumenep
  • Inspirasi
  • Opini
  • GEN Sumenep
  • GEN Jatim
  • Pamekasan
  • Pemerintah Kabupaten Sumenep
  • Madura
  • Polres Sumenep

Must Read

64 Tahun Pramuka, Kwarcab Sumenep Gelar Kemah Bakti Pelatih Arya Wiraraja di Pantai Slopeng
2 Agustus 2025
Resmi Menjadi Universitas PGRI Sumenep, Begini Pesan Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim
2 Agustus 2025
Jolly Roger, One Piece, dan Simbolisme Perlawanan: Menafsir Fenomena Pengibaran Bendera Mugiwara di Bulan Kemerdekaan
2 Agustus 2025
Dampingi Pelaku Seni dan UMKM, Mahasiswa KKN STKIP Dukung Penguatan Potensi Lokal
2 Agustus 2025
Atasi Masalah Lingkungan, Mahasiswa KKN STKIP Lakukan Inovasi Bak Sampah dari Bambu
2 Agustus 2025

Baca Lainnya

Kompolan: Cerminan Kecil Hidupnya Nilai-Nilai Pancasila di Madura (Ilustrasi)
Sosbud

Kompolan: Cerminan Kecil Hidupnya Nilai-Nilai Pancasila di Madura

5 Min Read
Carok Telah Kehilangan Celuritnya (Ilustrasi)
Sosbud

Carok Telah Kehilangan Celuritnya

5 Min Read
Tradisi Arebba dalam Masyarakat Madura, Menjaga Hubungan Harmonis antara yang Hidup dengan yang Mati (Ilustrasi)
Sosbud

Tradisi Arebba dalam Masyarakat Madura, Menjaga Hubungan Harmonis antara yang Hidup dengan yang Mati

3 Min Read
Selain Andal di Pacuan, Sapi Madura Juga Menjadi Primadona Hewan Kurban  (Ilustrasi)
Sosbud

Selain Andal di Pacuan, Sapi Madura Juga Menjadi Primadona Hewan Kurban 

4 Min Read
About Us

Madura Channel adalah platform media digital terpercaya yang mengangkat kekayaan budaya, berita, edukasi dan ‘pintu’ seputar Madura

Support

Dukung independensi jurnalisme —dengan dukungan Anda, suara kebenaran dan kebebasan informasi akan terus membahana, menginspirasi dan memberdayakan masyarakat Madura.

Advertise

Iklankan produk atau jasa Anda di sini dan rasakan perbedaan dalam menjangkau pasar yang autentik dan penuh potensi.

Kirim Tulisan

Kirim Tulisan – Suaramu, Ceritamu, Maduramu. Apakah kamu memiliki cerita, opini, atau informasi menarik seputar budaya, sejarah, dan kehidupan di Madura yang layak untuk disebarkan? Kirim ke Redaksi

Madura Channel
  • Privacy Policy
  • Hubungi
  • Pedoman
  • Redaksi
  • Tentang
Subscribe Newsletter
  • Daily Stories
  • Stock Arlets
  • Full Acess
Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?

Not a member? Sign Up