machan – Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Ketika Dana Rakyat Dijadikan ‘Modal Kreatif’ Pejabat Desa, dari yang mulanya ‘Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya’ setibanya di desa Errabu Sumenep berubah menjadi ‘Bantuan Saudara Pemerintah Setempat’ ah sungguh geli bukan.
Di Desa Errabu, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ternyata tidak sekadar membantu warga miskin memiliki rumah layak huni. Oh, tidak! Program ini justru menjadi ajang eksperimen multi-purpose funding ala pejabat setempat.
Dari Rumah Tidak Layak Huni ke Proyek ‘Pembangunan Rohani & Ekonomi’
Seyogianya, bantuan ini ditujukan untuk warga yang rumahnya lebih mirip kandang ayam daripada tempat tinggal manusia. Namun, di tangan kreatif aparat Desa Errabu, dana BSPS berhasil diolah menjadi modal pembangunan dapur mewah, musala instagramable, dan bahkan warung kopi kekinian.
“Kan lebih bermanfaat kalau dipakai buat musolla, biar dapat pahala. Lagian, warga miskin juga bisa salat di situ. Itu namanya berbagi rezeki,” kira-kira begitu logika yang dipakai Kades Hafidatin saat mengakui alih fungsi dana BSPS.
Kriteria Penerima, yang Penting ‘Silaturahmi’ Kuat
Menurut sejumlah warga (yang enggan disebut namanya karena takut dikunjungi aparat), penerima bantuan bukanlah mereka yang rumahnya bocor atau hampir roboh, melainkan orang-orang dengan koneksi istimewa.
“Kalau mau dapat bantuan, syaratnya cuma satu, kenal baik sama yang bagi-bagi duit,” ujar seorang warga sambil menggigit jari.
Tak heran, banyak keluarga dengan rumah sudah ber-AC dan lantai keramik malah kebagian jatah. Sementara warga yang benar-benar tinggal di gubuk reyot hanya bisa gigit jari sambil bertanya-tanya, “Ini bantuan buat kami atau buat perangkat desa yang rumahnya sudah seperti villa?”
Kejari Sumenep: ‘Kami Akan Bertindak… Tunggu Dulu!’
Merespons kegaduhan ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep pun angkat bicara. Kasi Intel, Moch Indra Subrata, dengan nada serius-misterius menyatakan bahwa “tim sedang melakukan klarifikasi, tapi ini masih rahasia.”
Warga pun berharap-harap cemas, “Jangan-jangan nanti ‘klarifikasi’-nya malah diwarung yang dibangun pakai dana BSPS?”
Ancaman Demo, Kalau Tidak Ada Tindakan, Warga Siap ‘Bantu’ Kejari
Frustasi dengan lambannya penanganan, warga mengancam akan turun ke jalan. “Kalau Kejari tidak bergerak, kami yang akan bergerak ke Kejari. Biar mereka lihat sendiri rumah kami yang seharusnya dapat bantuan, tapi malah dipakai bangun warung kopi pejabat,” geram salah seorang warga.
Kesimpulannya BSPS = Bantuan Saudara Pemerintah Setempat
Program BSPS di Desa Errabu telah membuktikan bahwa kreativitas pejabat dalam memutar dana bantuan tidak ada batasnya. Jika biasanya korupsi dilakukan secara tersembunyi, kali ini malah diakui dengan bangga.
“Ini bukan korupsi, ini namanya efisiensi anggaran. Daripada cuma buat perbaiki rumah satu orang, mending dipakai buat bangun musolla yang bisa dipakai banyak orang. Kan lebih berkah,” mungkin begitu pembelaan yang akan muncul nanti.
Tapi bagi warga miskin yang masih bertahan di gubuk lapuk, satu hal yang jelas, “Kalau mau dapat bantuan, mungkin kami harus jadi kerabat kades dulu.”